Friday, October 31, 2014

KENAIKAN HARGA BBM







Dalaam melakukan kegiatan sehari-hari, untuk beraktivitas, untuk menuju ke suatu tempat tentu kita membutuhkan alat transportasi agar tujuan kita tersebut tercapai. baik kita menaiki kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, pasti membutuhkan yang namanya bensin agar mesin dapat bergerak. secara garis besarnya, bahan bakar minyak adalah hal umum, kebutuhan sehari-hari semua orang agar dapat melakukan kegiatan. namun, akhir-akhir ini banyak sekali konflik yang terjadi di indonesia, terkait dengan bahan bakar minyak. mengapa demikian? rupanya hal ini dipicu karena kasus harga bahan bakar minyak yang tiap tahun selalu naik. hal ini memicu amarah rakyat yang tidak terima. banyak hal yang dilakukan untuk unjuk rasa, seperti contohnya adalah mengadakan demo depan gedung DPR, mengadakan aksi bakar ban, dan lain-lain.


namun teryata, diadakan pikir ulang kembali agar bahan bakar minyak tidak terus menerus meningkat. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak perlu mendapatkan persetujuan lembaganya untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang rencananya dilakukan sebelum 1 Januari 2015.


Menurut Fahri, untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah Jokowi hanya menggunakan ruang fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. "Karena APBN hingga akhir 2014 sudah diketuk oleh DPR periode sebelumnya. Nanti tinggal pertanggungjawabannya saja," ujar Fahri kepada Tempo, Rabu, 29 Oktober 2014. harga BBM yg diusukan adalah Rp.3000 per liter.


Fahri menuturkan DPR akan membantu pemerintah dalam bekerja. "Jangan mempersulit, pemerintah tidak harus meminta persetujuan DPR," katanya. Ketika ditanya soal dugaan DPR akan menghambat program pemerintahan Jokowi, Fahri hanya menjawab singkat. "Tidak ada masalah. Yang baik akan kami dukung," kata Fahri, yang membidangi kesejahteraan rakyat.


Wakil Ketua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan Taufik Kurniawan berujar, meski Presiden Jokowi tidak perlu persetujuan DPR dalam menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah masih perlu mendengarkan pertimbangan parlemen, terutama soal efek kebijakan itu. "Perlu ada penjelasan kepada DPR mengenai alasan kenaikan harga BBM," katanya. 

Pengawasan dan transparansi dalam pengurangan subsidi BBM, tutur Taufik, juga akan terus dilakukan DPR. Menurut dia, hal itu dilakukan karena menaikkan harga BBM bersubsidi mempunyai dampak besar berupa pengurangan daya beli masyarakat dan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, Taufik mengapresiasi ketegasan pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM bersubsidi sebagai langkah berani dan tepat, walaupun kebijakan itu nantinya tidak populis.


melihat dari kejadian diatas, rupanya presiden pun juga mengusahakan agar BBM tidak terus menerus meningkat setiap tahunnya agar mengurangi amarah masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/090618110/Kata-Fahri-Hamzah-Soal-Kenaikan-Harga-BBM

No comments:

Post a Comment