Di jaman atau era yang serba modern ini, semua sudah sangat
complicated. Begitu pula dengam perekonomian. Bukan gaya hidup saja
yang mengalami globalisasi, namun ekonomi pun juga. Kejadian seperti ini
disebut globalisasi ekonomi. Namun, apakah anda semua sudah mengetahui
apa itu globalisasi ekonomi?
Globalisasi perekonomian adalah suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu
negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian
di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke
pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Pada saat ini, agenda free trade (perdagangan bebas) telah
mendominasi semua kebijakan ekonomi yang dijalankan di berbagai negara.
Bahkan, free trade telah mendefinisikan ulang semua hubungan
internasional (bilateral dan regional) di antara berbagai negara menjadi
di bawah dominasi kesepakatan perdagangan bebas. Berikut ini adalah
agenda Neo-Liberalisme Dalam Kesepakatan Free Trade:
•LIBERALISASI: membebaskan perusahaan-perusahaan swasta
dari berbagai aturan pemerintah yang mengikat. Perdagangan internasional
dan investasi dibuka sebesar-besarnya.
•DEREGULASI: mengurangi peraturan-peraturan pemerintah yang bisa merugikan kalangan pengusaha
•PRIVATISASI: menjual BUMN-BUMN di bidang barang dan jasa
kepada investor swasta, termasuk bank-bank, industri strategis, jalan
raya, jalan tol, listrik, sekolah, rumah sakit, bahkan air minum.
•MEMOTONG PENGELUARAN PUBLIK dalam hal pelayanan sosial:
pengurangan anggaran sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur
publik – jalan, jembatan, air bersih – guna mengurangi peran pemerintah;
untuk diberikan ke swasta
•MENGHAPUS KONSEP BARANG PUBLIK: menghapus tanggung jawab
pemerintah atas kesehatan, pendidikan, jaminan sosial dan lainnya;
menggantinya dengan tanggung jawab individual.
•FLEKSIBILITAS PASAR TENAGA KERJA: menghapuskan hak-hak
pekerja lewat kerja kontrak/out-sourcing, peniadaan tunjangan kerja dan
pesangon, pemudahan PHK, pelemahan Serikat Buruh dll.
Akibat dari globalisasi ekonomi, terjadi banyak kekacauan
dalam bidang perekonomian, seperti salah satunya adalah krisis global
yang terjadi pada tahun 2008n, yaitu terjadinya Kombinasi 3-F. 3-F
tersebut dalah FINANCE, yaitu krisis pasar keuangan dunia dipicu oleh
bangkrutnya pasar sub-prime mortgage AS sebesar $ 400 milyar, memicu
kerugian korporasi-korporasi keuangan. Yang kedua adalah FUEL, yaitu
krisis energi membuat harga minyak melambung tinggi, dari di bawah $ 25
per- barrel sebelum perang Irak (2001) menjadi $ 127 per-barrel saat ini
(dan masih terus naik). Yang terakhir adalah FOOD, yaitu krisis pangan
karena naiknya harga-harga komoditas pangan: beras naik 217%; gandum
140%; jagung 125%; kedelai 110%.
Contoh kasus diatas hanyalah segelintir yang dapat kita
lihat dari kasus-kasus mengenai globalisasi ekonomi. Dengan melihat
contoh diataas, kita dapat melihat bahwa globalisasi tidak sepenuhnya
memberikan dampak yang positif apabila tidak dijalankan sesuai dengan
ketentuan-kerentuan dan melewati batas.
Sumber: http://m.kompasiana.com/post/ read/499927/1/globalisasi- ekonomi-dan-dampaknya-bagi- indonesia.html
No comments:
Post a Comment