Tuesday, November 25, 2014

Dampak Globalisasi Ekonomi di Indonesia

Di jaman atau era yang serba modern ini, semua sudah sangat complicated. Begitu pula dengam perekonomian. Bukan gaya hidup saja yang mengalami globalisasi, namun ekonomi pun juga. Kejadian seperti ini disebut globalisasi ekonomi. Namun, apakah anda semua sudah mengetahui apa itu globalisasi ekonomi?

Globalisasi perekonomian adalah suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Pada saat ini, agenda free trade (perdagangan bebas) telah mendominasi semua kebijakan ekonomi yang dijalankan di berbagai negara. Bahkan, free trade telah mendefinisikan ulang semua hubungan internasional (bilateral dan regional) di antara berbagai negara menjadi di bawah dominasi kesepakatan perdagangan bebas. Berikut ini adalah agenda Neo-Liberalisme Dalam Kesepakatan Free Trade:

•LIBERALISASI: membebaskan perusahaan-perusahaan swasta dari berbagai aturan pemerintah yang mengikat. Perdagangan internasional dan investasi dibuka sebesar-besarnya.
•DEREGULASI: mengurangi peraturan-peraturan pemerintah yang bisa merugikan kalangan pengusaha
•PRIVATISASI: menjual BUMN-BUMN di bidang barang dan jasa kepada investor swasta, termasuk bank-bank, industri strategis, jalan raya, jalan tol, listrik, sekolah, rumah sakit, bahkan air minum.
•MEMOTONG PENGELUARAN PUBLIK dalam hal pelayanan sosial: pengurangan anggaran sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur publik – jalan, jembatan, air bersih – guna mengurangi peran pemerintah; untuk diberikan ke swasta
•MENGHAPUS KONSEP BARANG PUBLIK: menghapus tanggung jawab pemerintah atas kesehatan, pendidikan, jaminan sosial dan lainnya; menggantinya dengan tanggung jawab individual.
•FLEKSIBILITAS PASAR TENAGA KERJA: menghapuskan hak-hak pekerja lewat kerja kontrak/out-sourcing, peniadaan tunjangan kerja dan pesangon, pemudahan PHK, pelemahan Serikat Buruh dll.

Akibat dari globalisasi ekonomi, terjadi banyak kekacauan dalam bidang perekonomian, seperti salah satunya adalah krisis global yang terjadi pada tahun 2008n, yaitu terjadinya Kombinasi 3-F. 3-F tersebut dalah FINANCE,  yaitu krisis pasar keuangan dunia dipicu oleh bangkrutnya pasar sub-prime mortgage AS sebesar $ 400 milyar, memicu kerugian korporasi-korporasi keuangan. Yang kedua adalah FUEL, yaitu krisis energi membuat harga minyak melambung tinggi, dari di bawah $ 25 per- barrel sebelum perang Irak (2001) menjadi $ 127 per-barrel saat ini (dan masih terus naik). Yang terakhir adalah FOOD, yaitu krisis pangan karena naiknya harga-harga komoditas pangan: beras naik 217%; gandum 140%; jagung 125%; kedelai 110%.

Contoh kasus diatas hanyalah segelintir yang dapat kita lihat dari kasus-kasus mengenai globalisasi ekonomi. Dengan melihat contoh diataas, kita dapat melihat bahwa globalisasi tidak sepenuhnya memberikan dampak yang positif apabila tidak dijalankan sesuai dengan ketentuan-kerentuan dan melewati batas.


No comments:

Post a Comment